Joseph “Joe” Satriani atau
“Satch” di lahirkan di
Westbury, New York, pada tanggal
15 Juli 1956.
Joe Satriani merupakan campuran dari Italia Amerika, Kakek Nenek nya
dari sisi Bapak berasal dari Piacenza dan dai sisi Ibu berasal dari
Bari. Satriani terinspirasi bermain gitar pada usia empat belas tahun
setelah kematian
Jimi Hendrik.
Dia mendengar berita tersebut di tengah latihan football, dan dia
melawan pelatihnya dan mengumumkan bahwa dia berhenti main football dan
akan menjadi seorang gitaris.
Pada
tahun 1974 Satriani belajar musik dangan gitaris Jazz Billy Bauer dan
dengan seorang pianist jazz penyendiri Lennie Tristano. Tuntutan teknis
Tristano sangat mempengaruhi permainan Satriani. Dia mulai mengajar
gitar, dan murid paling utama nya saat itu adalah
Steve Vai
yang sesama Asli Long Island. Sementara mengajar Vai, dia menghadiri
lima sekolah musik pada saat itu. Pada tahun 1978, dia pindah ke
Berkeley, California untuk mengejar karir musik. Segera setelah sampai
di California, dia melanjutkan mengajar gitar. Murid-murid nya termasuk
Steve Vai, Kirk Hammet yang sekarang adalah gitaris
Metallica, David Bryson gitaris Counting Crows, Kevin Cadogan dari
Third Eye Blind, Larry LaLonde dari
Primus/Possessed, Alex Skolnick dari
Testament, Rick Hunolt mantan
Exodus, Phil Kettner dari Lääz Rockit, Geoff Tyson dari T-Ride, Charlie Hunter dan David Turin.
Pada
tahun 1980-an Satriani mulai main dengan band yang berbasis di San
Francisco yang bernama The Squares, dan terus mambangun jaringan yang
membuat dia bergabung dengan band Greg Kihn, yang pada saat itu sedang
mengalami penurunan karir, namun dengan sangat senang hati membantu
Satiani melunasi hutang-hutang kartu kreditnya dari pembuatan album
pertama nya. Ketika teman dan murid nya Steve Vai mencapai puncak
kejayaan nya dengan bermain bersama David Lee Roth pada tahun 1986, Vai
sering mengoceh tentang Satriani di beberapa interview dengan majalah
gitar, termasuk interview dengan majalah Guitar World. Pada tahun 1987
album kedua Satriani “Surfing With The Alien” menjadi hits di
radio-radio dan mencapai posisi tertinggi untuk album yang hanya
instrumen saja (Tanpa vokal) pada saat itu. Pada tahun 1988 Satriani
membantu meproduseri EP untuk band Death Metal Possessed.
Pada tahun 1988, Satriani di rekrut oleh
Mig Jagger
sebagai lead gitaris pada solo tur pertama nya. Kemudian pada tahun
1994 Satriani menjadi gitaris Lead nya Deep Purple. Satriani telah
bekerja sama dengan banyak gitaris dari berbagai genre, termasuk Steve
Vai, John Petrucci, Eric Johnson, Larry LaLonde, Yngwie Malmsteen, Brian
May, Patrick Rondat, Andy Timmons, Paul Gilbert, Adrian Legg, dan
Robert Fripp melalui acara tahunan konser G3 Jam. Satriani sekarang
adalah lead gitaris untuk sebuah supergrup yang bernama Chickenfoot.
Pada
tahun 1988 Satriani merilis album Crystal Planet, yang kembali memiliki
warna sound seperti karya-karya nya pada tahun 1980-an silam. Album ini
di ikuti oleh Engines Of Creation, salah satu album yang sangat
eksperimental dari nya dengan menggunakan elektronica sound.

Pada
tahun 1989 Satriani merilis album Flying In A Blue Dream. Dia
mengatakan bahwa album ini terinspirasi dari kematian ayah nya, yang
meninggal dunia pada tahun 1989 selama pembuatan album ini. Lagu-lagu
dalam album ini banyak di pakai di berbagai film dan iklan seperti “One
Big Rush” di pakai dalam Soundtrack film Say Anything…-nya Cameron
Crowe, “The Forgotten Part II” di pakai dalam sebuah iklan Labatt Blue
di Kanada pada tahun 1993, “Can’t Slow Down” Di pakai di film
kejar-kejaran mobil yang di bintangi Don Johnson yang berjudul Nash
Bridges.
Pada tahun 1992, Satriani merilis The Extremist yang
merupakan album paling sukses secara komersial sampai saat ini.
Stasiun-stasiun radio di seluruh negri segera mengangkat “Summer Song”
yang mendapatkan perhatian lebih dari Sony yang mengampanyekan album ini
lewat portable CD mereka “Discman“. “Crying“, “Friends” juga menjadi
hits di radio-radio Amerika waktu itu.
Pada akhir tahun 1993
Satriani bergabung dengan Deep Purple sebagai pengganti sementara untuk
Ritchie Blackmore selama tur band ini di Jepang. Konser ini meraih
sukses besar dan Deep Purple menawarkan Satriani sebagai gitaris tetap
mereka, namun Satriani menolak, dengan alasan bahwa dia telah menanda
tangani kontrak untuk pembuatan album solo dengan Sony, dengan demikian
Steve Morse mengambil tempat sebagai gitaris di Deep Purple.
Pada tahun 1996 Satriani membentuk G3, yang berisikan tiga orang Gitaris Instrumental Rock. Line up asli nya adalah
Joe Satriani, Steve Vai dan
Eric Johnson. Tur
G3 tetap berlangsung sesudah perayaan satu tahunnya. Dimana hanya
Satriani lah satu-satunya anggota tetap namun masih didampingi oleh
gitaris kedua dan ke tiga dengan berbagai gitaris lain. Gitaris-gitaris
yang pernah main di G3 antara lain:
Yngwie
J Malmsteen, John Petrucci, Kenny Wayne Shepperd, Robert Fripp, Andy
Timmons, Uli Jon Roth, Michael Schenker, Adrian Legg dan Paul
Gilbert.
Selama beberapa
tahun berikutnya Satriani secara teratur merekam dan merilis album,
termasuk Strange Beautiful Music pada tahun 2002, dan Is There Love In
Space pada tahun 2004. Pada bulan Mei 2005 Satriani mengadakan konser
keliling India untuk pertama kali nya, kota-kota yang di kunjungi tur
ini adalah Delhi, Kolkata dan Mumbai. Pada tahun 2006 Satriani merilis
Super Collosal dan Satriani Live!, album dua disc lainnya dan DVD yang
di rekam pada tanggal 03 Mei 2006 di Groove di Anaheim California.
Pada
tanggal 07 Agustus 2007 Epic merilis ulang Surfing With The Alien untuk
merayakan 20 tahun rilis nya album ini. Album ini berjumlah dua disc
termasuk rilis ulang dan DVD yang menampilkan pertunjukan Live di
Montreoux Jazz Festival pada tahun 1988 yang belum pernah di lihat
sebelumnya. Album Satriani berikutnya adalah Professor Satchafunkilus
And The Musterion Of Rock yang di rilis pada tanggal 01 April 2008. Pada
tanggal 02 Februari 2010 Satriani merilis Live DVD yang di rekam di
Paris berjudul “Live In Paris : I Just Wanna Rock” dan merupakan dua set
CD.
Pada
bulan Maret 2010 Satriani bergabung dengan beberapa gitaris untuk acara
Tribute Tur Experience Hendrik, yang menampilkan lagu-lagu yang di
tulis berdasarkan inspirasi dari Hendrik. Pada bulan Mei 2010 Satriani
mengumumkan bahwa dia akan masuk studio untuk merekam album solo
berikutnya Satriani merilis album studio ke 14 nya yang di beri judul
Black Swans And Wormhole Wizards pada tanggal 05 Oktober 2010.
Pada
tanggal 04 Desember 2004, Satriani mengajukan tuntutan pelanggaran hak
cipta terhadap Coldplay, tuntutan Satriani adalah bahwa lagu Coldplay
yang berjudul “Viva La Vida” mengambil porsi substansial dari lagu
Satriani yang berjudul If I Could Fly dari album tahun 2004-nya Is There
Love In Space?. Lagu Coldplay tersebut meraih “Song Of The Year” dan
Coldplay membantah tuduhan tersebut. Akhirnya penyelesaian yang tidak di
tentukan di ambil oleh kedua belah pihak.

Satriani
di akui sebagai gitaris dengan teknik yang canggih, dan merupakan
virtuoso gitar. Dia telah menguasai banyak teknik kinerja pada instrumen
yang satu ini, termasuk Legato, Two Handed Tapping dan Arpeggio
Tapping, Volumes Swells, Harmonics dan Extreme Whammy Bar Effect. Salah
satu Trade Mark compositional trairs nya adalah penggunaan Pitch Axis
Theory, yang di pakai nya dalam berbagai mode. Waktu bagian cepat
Satriani memakai bagian Legato (yang di dapat dari Hammer On dan Pulls
Off) yang menghasilkan aliran yang sangat mulus. Ia juga mahir di
berbagai tipe kecepatan seperti rapid alternate picking dan swip
picking, namun jarang di pergunakannya.
Satriani telah menjual
lebih dari 10 juta album di seluruh dunia dan telah menerima nominasi
Grammy sebanyak 14 Kali. Banyak penggemar dan teman-temannya
memanggilnya dengan panggilan “Satch” yang merupakan singkatan dari
Satriani
Joe Satriani telah di dukung oleh gitar
Ibanez dan
amplifier Peavey JSX.
Keduanya di buat untuk signature khusus Satriani. Ibanez JS 100 adalah
dasarnya, kemudian di ganti dengan Ibanez 540 Radius model yang
merupakan endorse awal Satriani. Namun demikian, Satriani banyak
menggunakan alat lain, kebanyakan gitar-gitarnya di buat oleh Ibanez,
termasuk JS 1000 dan JS 1200. Gitar-gitar ini menggunakan DiMarzio PAF
Pro (yang ia gunakan sampai tahun 1993 di posisi neck dan Bridge).
DiMarzio Fred (yang dia gunakan pada posisi Bridge dari tahun
1993-2005), dan Mo’ Joe dan PAF Joe (yang dia pakai di Bridge dan Neck
dari tahun 2005 sampai saat ini). JS signature adalah signature milik
nya dengan JS 1000, JS 1200, JS2400, JSBDG, dan JS20th, yang memakai
Edge Double Locking Tremolo asli Ibanez. JS 100 dan JS120s memakai Edge 3
Tremolo Bridge dari Ibanez. JS 1600 memakai penggabungan Bridge gitar
dengan tanpa tremolo. Gitar yang paling sering dia pakai selama tahun
1990-an adalah gitar chrome-finished yang di panggil “Chrome-Boy“. Gitar
ini bisa di lihat di DVD Live In San Francisco. Bagaimanapun, gitar
yang paling sering di pakai selama konser adalah gitar yang di panggil
dengan sebutan “Pearly” dengan Pearly gates pick ups Seymour Duncan.
Satriani
juga menggunakan banyak JS model yang lain seperti JS double neck
model, JS700 yang memakai fixed bridge, P-90 pickups, dan body dan neck
yang sesuai yang terbuat dari kayu Mahagony, JS6/JS600 (natural body),
JS1 (model JS asli), JS2000 (fixed bridge model), bermacam jenis JS100s
dan JS1000s dan JS1200s dengan cat standard, dan dengan jumlah yang
banyak dari prototype Js lainnya. Semua double Locking Edge bridge
adalah Edge Tremolo asli, bukan model terbaru. Joe juga memainkan gitar
7-senar berwarna merah yang merupakan JS model juga.
Satriani
juga menggunakan banyak model ampli, memakai Marshall sebagai ampli
utama, (terutama model limited edition blue colored 6100 LM) sampai
tahun 2001, dan ampi dari Peavey signature nya, the Peavey JSX. Peavey
JSX memulai hidup nya sebagai prototype dari Peavey XXX dan di bangun
menjadi Joe Satriani signature model. Satriani juga memakai bermacam
model amplfier seperti Peavey 5150 (di pakai untuk merekam album Crystal
Planet), Conford, Mesa Boogie Mark IIc+ (di pakai untuk merekam album
Flying In A Blue Dream) diantara semuanya dia sering balik memakai
Marshall JVM series.